Rabu, 10 Februari 2010

Hukum Kekekalan Momentum

Hukum kekekalan momentum yang menjelaskan tumbukan-tumbukan pada satu dimensi dirumuskan pertama kali oleh John Wilis, Christopher Warren, dan Christian Huygens pada tahun 1668. Untuk gerak translasi, yang berlaku adalah kekekalan momentum linier sedangkan untuk gerak rotasi yang berlaku adalah kekekalan momentum sudut.

1. Merumuskan Hukum Kekekalan Momentum

Suatu tumbukan selalu melibatkan sedikitnya dua benda. Momentum system partikel sebelum tumbukan tentu saja sama dengan jumlah momentum bola A dan bola B. sebelum tumbukan.
p = mAvA + mBvB


Momentum system partikel sesudah tumbukan tentu saja sama dengan jumlah momentum bola A dan bola B sesudah tumbukan.
p’ = mAvA’ + mBvB’



Hukum Kekekalan Momentum Linier: Dalam peristiwa tumbukan, momentum total system sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada system.

Psebelum = Psesudah
PA + PB = PA‘ + PB‘
mAvA + mBvB = mAvA‘ + mBvB‘


Gaya dalam adalah gaya-gaya interaksi diantara benda-benda pada system itu sendiri. Menurut hukum III Newton, resultan semua gaya ini sama dengan nol. Sebagai contoh untuk system interaksi 2 bola biliar selama berlangsung tumbukan, resultan gaya pada system oleh gaya-gaya dalam adalah


∑F = FA,B + FB,A = -F + F = 0


Sesuai dengan hukum II Newton bentuk momentum, perubahan momentum system adalah

∆p = ∑F∆t = 0


Hukum kekekalan momentum juga dapat dinyatakan sebagai berikut :
Momentum total yang konstan dari suatu system benda-benda dimana pada system tersebut tidak bekerja gaya luar.

System adalah sekumpulan benda yang saling berinteraksi. Jika pada suatu system interaksi benda-benda hanya bekerja gaya dalam, resultan gaya pada system adalah nol dan berlaku hukum kekekalan momentum. Jika pada system interaksi bekerja gaya luar dan resultannya tidak nol momentum total system tidak kekal.

Jenis- Jenis Tumbukan

Berdasarkan berlaku atau tidaknya hukum kekekalan energi mekanik (khususnya energi mekanik), tumbukan terbagi atas dua jenis, yaitu Tumbukan Lenting Sempurna dan Tumbukan tidak Lenting. Tumbukan Lenting Sempurna jika pada peristiwa tumbukan itu energi kinetik system adalah tetap. Tumbukan Tidak Lenting jika pada peristiwa tumbukan itu terjadi pengurangan energi kinetik system. Tumbukan tidak lenting disebut tidak lenting sama sekali jika sesaat sesudah tumbukan, kedua benda saling menempel dan keduanya bergerak bersama dengan kecepatan yang sama.

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Jenis tumbukan di mana berlaku kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetic disebut Tumbukan Lenting Sempurna. Hukum kekekalan momentum memberikan.

m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’


Untuk tumbukan lenting sempurna berlaku hokum kekekalan energi kinetic, yaitu energi kinetic system sasaat sebalum dan sesudah tumbukan sama besar.

EK1 + EK2 = EK1’ +EK2’

½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ m1(v1’)2 + ½ m2(v2’)2


Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relative sesaat sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relative sesaat sesudah tumbukan.

2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Pada jenis tumbukan tidak lenting sama sekali, sesaat setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersamadengan kecepatan yang sama. Contohnya khas dari tumbukan tidak lentung sama sekali adalah pada ayunan balistik di mana peluru tertanam dalam balok sasaran, dan keduanya kemudian mengalamisuatu gerak ayunan.

Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah tumbukan, berlaku hubungan kecepatansesudah tumbukan sebagai berikut.
v2’ = v1’ = v


Demi mempersingkat penyelesaiannya, kita dapat menggabungkan keduanya untuk mendapatkan persamaan sebagai berikut.
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’

m1v1 + m2v2 = (m1+m2)’


Tumbukan Yak Lenting Sama Sekali

Untuk kasus tumbukan khusus di mana salah satu benda mula-mula diam, kita bisa memperoleh hubungan rasio antara energi kinetic akhir system dan energi kinetic awal system yang mudah di hafal. Hubungan ini dapat kita peroleh dengan menuliskan energi kinetic dalam bentuk momentum.

Momentum awal sistem kedua benda adalah
p = m1v1 + m2v2
p = m1v1


Energi kinetic awal system: EK= ½ m1v12 + ½ m2v22

Substitusi: EK= p2 / 2m1

Momentum akhir system kedua benda adalah
p’ = (m1+m2)v’
p = (m1+m2)v’


Energi kinetic akhir system:
EK’ = ½ (m1+m2)(v’)2 = [(m1+m2)v’]2 / 2(m1+m2)

Substitusi: EK’: p2 / 2(m1+m2)

3. Koefisien Restitusi untuk Tumbukan Satu Dimensi

Tumbukan lenting sempurna dan tumbukan tak lenting sama sekali adalah dua kasus yang ekstrem. Pada umumnya sebagian besar tumbukan berada di antara kedua ekstrem itu. Tumbukan itu disebut tumbukan lenting sebagian.

Koefisien restitusi adalah negative perbandingan antara kecepatan relative sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relative sesaat sebelum tumbukan untuk tumbukan satu dimensi.

e = -∆v’ / ∆v = -(v’2 – v’1) / v2 - v1


Soal Biologi dan Jawaban

1. Apa akibat yang disebabkan akibat terjadinya kesalahan pada transkripsi oleh RNAt………..
a) Kesalahan pembentukan protein.
b) Kesalahan pada bentuk tubuh
c) Kesalahan pada struktur tubuh
d) Kesalahan saraf
e) Kesalahan system ekskresi

Jawaban : A
SEBAB
Pada proses transkripsi urutan kode genetic dari DNA dibawa oleh RNAt ke ribosom tempat terjadinya pembentukan asam amino yang termasuk kodon stop adalah UAA, UAG, DAN UGA, sedangkan kodon start adalah AUG.

2. Apa yang berbeda pada sintesis protein pada sel prokariotik…
a) Sel tubuh
b) Eukariotik
c) Sel saraf
d) Sel tubuh
e) Sel-sel lainnya

Jawaban : B
Sintesis protein pada sel prokariotik berbeda dengan sel eukariotik.
SEBAB
Pada sintesis protein sel prokariotik semua kode genetic akan ditranskripsi dan ditranslasi, sedangkan pada sel eukariotik tidak.

3. Objek-objek kajian dalam biologi memiliki beberapa ciri seperti di bawah ini, kecuali:
a. Bereproduksi
b. Melakukan respirasi
c. Memerlukan nutrisi
d. Terjadi reaksi kimia

Jawab: d
Ilmu biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupannya. Adapun prasyarat sesuatu dikatakan sebagai makhluk hidup ketika sesuatu tersebut melakukan respirasi, menyerap nutrisi untuk pertumbuhannya dan melakukan reproduksi. Dalam tubuh MH terjadi serangkaian proses metabolisme yang meliputi berbagai reaksi-reaksi kimia namun Terjadinya reaksi kimia pada sesuatu belum bisa menjadi suatu acuan apakah benda tersebut makhluk hidup atau makhluk tak hidup, karenabenda-benda tak hidup pun dapat mengalami serangkaian reaksi kimia, seperti sepotong besi yang mengalami pristiwa korosi jika bersenyawa dengan oksigen dan air.

4. Dalam proses metabolisme terjadi serangkaian reaksi kimia yang meliputi proses katabolisme yang merupakan proses............
a. Sintesis bahan-bahan organik yang diperlukan oleh tubuh
b. Pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan baik secara mitosis maupun meiosis
c. Penyerapan bahan-bahan organik yang dibutuhkan oleh tubuh
d. Penguraian/penghancuran molekul kompleks menjadi molekul sederhana yang menghasilkan denergi

Jawab: d
Dalam metabolisme terjadi dua proses utama yakni proses anabolisme dan katabolisme. Proses anabolisme merupakan suatu proses sintesa atau pembentukan bahan-bahan organik yang diperlukan tubuh dimana proses i ni dibutuhkan sejumlah energi sedangkan dalam proses katabolisme terjadi serangkaian proses penghancuran atau penguraian bahan-bahan yang lebih kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana dimana dalam proses ini dilepaskan sejumlah energi.

5. Cabang ilmu biologi yang memadukan beberapa disiplin ilmu seperti ilmu kimia, teknologi, mkikrobiologi, rekayasa genetika dan lain-lain yang bertujuan dalam mengoptimalkan aplikasi organisme dan bagian-bagiannnya untuk menghasilkan produk dan jasa disebut.....
a. Entomologi
b. Fikologi
c. Bioteknologi
d. Genetika

Jawab: c
Bioteknologi adalah salah astu cabang ilmu biologi yang merupakan perpaduan berbagai disiplin ilmu seperti yang disebutkan di atas dimana suatu organisme, bagian organisme bahkan senyawa yang dihasilkan dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan produk maupun jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

6. Untuk mengetahui dan mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya diperoleh dari cabang biologi...
a. Evolusi
b. Histologi
c. Teratologi
d. Ekologi

Jawab: d
Ekologi merupakan cabang biologi yang secara khususs mempelajari hubungan atau interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

7. Dampak bioteknologi antara lain :

1) lepasnya mikroorganisme transgenik ke lingkungan mengakibatkan polusi.
2) Perubahan gen yang sangat cepat dapat menimbulkan kerusakan tanaman ekologi.
3) Munculnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tumbuhan transgenik.
4) Merusak tatanan sosial masyarakat.
5) Mengancam kelestarian makhluk hidup.
Damapak negatif bioteknologi bagi kesehatan manusia adalah......
A. 2,3 dan 5 C. 1 dan 2 E. 3 saja
B. 1,2 dan 5 D. 1 dan 3

Jawaban : D

8. Bakteri Baccilus thuringiensis (Bt) dapat membunuh hama ulat dan larva kupu-kupu. Uraian diatas merupakan contoh dari salah satu dampak bioteknologi. Salah satu dampak bioteknologi tang dimaksud adalah......
A. alergi
B. timbul kontroversi di masyarakat
C. hilangnya plasma nutfah
D. gangguan kesehatan
E. rusaknya ekosistem

Jawaban : E
Alasan : pemakaian Bt akan menghasilkan racun sehingga akan membunuh serangga nontarget maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem.

9. Petani semangka sekarang lebih memilih semangka tanpa biji karena lebik diminati oleh masyarakat. Petani pun selalu membeli benih tersebut karena tidak mampu membuat sendiri. Dampak apa yang dirasakan oleh petani tersebut....
A. ketidakmampuan membeli benih
B. terganggunya keanekaragaman hayati
C. ketergantungan pada teknologi
D. rekayasa genetika
E. mengganggu keseimbangan lingkungan

Jawaban : C
Alasan : Jika tidak menguasai perkembangan bioteknologi, sangat mungkin masyarakat akan selalu bergantung pada produk yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi

10. Kecenderungan masyarakat untuk hanya menanam tanaman varietas unggul menyebabkan tersingkirnya tanaman varietas lokal yang tidak unggul. Maka apa yang akan terjadi....
A. varietas unggul dan lokal akan seimbang
B. terganggunya keanekaragaman hayati
C. munculnya organisme berbahaya
D. varietas lokal meningkat
E. semua salah

Jawaban : E
Alasan : Tanaman varietas lokal akan mati karena masyarakat hanya menanam tanaman varietas unggul dan yang lebih meningkat adalah tanaman varietas unggul, maka keanekaragaman hayati akan terganggu.

11.

1) peningkatan produksi panagn
2) pelesterian hewan atau tumbuhan langka
3) gangguan pencernaan
4) gangguan kesehatan
5) rusaknya ekosistem
Dampak positif bioteknologi antara lain....
A, 1,2 dan 5 C. 1 dan 2 E. 4 dan 5
B. 2,3 dan 4 D. 3 dan 5

Jawaban : C

12. Rekayasa genetika akan menyebabkan dampak
A. timbul kontroversi masyarakat
B. gangguan kesehatan
C. bermanfaat dalam bidang farmasi
D. kloning
E. bioteknologi modern

Jawaban : A
Alasan : Rekayasa genetika akan menimbulakan kontroversi di masyarakat ketika terjadi penyisipan gen dari hewan ke tumbukan atau dari manusia ke hewan.

13. Bakteri apa yang menghasilkan racun yang dapat membunuh hama ulat....
A. E. Colli
B. Arthrobacter
C. Lactobacillus bulgaricus
D. Bacillus thuringiensis
E. Streptococcus thermophilus
Jawaban : D
Alasan : Bacillus thuringiensis mengandung GEN CRY yang mengode pembentukan racun yang mampu membunuh ualat atau hama serangga lain.

14. Contoh tanaman yang dapat memunculkan protein yang bersifat alergi...
A. kedelai dan jagung
B. apel dan jeruk
C. anggur dan duren
D. singkong dan bayam
E. melon dan apel

Jawaban : A

15. Tanaman yang dapat membahayakan keanekaragaman hayati, lingkungan, dan kesehatan manusia adalah......
A. tanaman hari panjang
B. tanaman transgenik
C. tanaman hari pendek
D. tanaman hari sedang
E. tanaman translasi

Jawaban : B
Alasan : Tanaman transgenik adalah tanaman yang mengalami rekayasa genetika untuk menghasilkan substansi yang bukan bagian dari metabolisme normalnya

16. Produk yang mengandung organisme hasil rekayasa bioteknologi harus diberi label dengan jelas guna memberi informasi kepada konsumen mengenai produk yang dikonsumsi. Merupakan pencegahan tehadap dampak yang menyebabkan...
A. Iritasi
B. Radiasi
C. Inveksi
D. Patogen Super
E. Alergi

Jawaban : E
Alasan : Gen asing yang disisipkan pada organisme yang menjadi makanan manusia dapat menyebabkan alergi terhadap individu tertentu.

17. Lepasnya Mikroba yang telah direkayasa dapat menyebabkan terjadinya pertukaran genetik dengan mikroba patogen sehingga patogen tersebut memiliki sifat membuatnya menjadi unggul. Maka akan muncul....
A. Patogen Super
B. Wanita Super
C. Transgenik
D. Kontroversi
E. Gen Cry

Jawaban : A

18. Sistem budidaya yang seperti apa yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan..
A. Sistem budidaya dikultur
B. Sistem budidaya holtikultural
C. Sistem budidaya monokultur
D. Sistem budidaya campuran
E. Sistem budidaya penyisipan

Jawaban : C
Alasan : Keberhasilan kultur jaringan telah mendorong sistem budidaya monokultur, namun sekarang diketahui bahwa budidaya tersebut dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.

19. Dampak bioteknologi antara lain adalah gangguan kesehatan. Di India ada domba mati karena makan sisa-sisa tanaman kapas Bt. Pada saat makan sisa-sisa tanaman kapas Bt tersebut terjadi reaksi....
A. Reaksi bolak-balik
B. Reaksi isotonik
C. Reaksi kimai
D. Reaksi toksik
E. Reaksi addisi

Jawaban : D

20. Dampak positif dari bioteknologi adalah dapat mengolah limbah sehingga menjadi tidak berbahaya. Ada bakteri yang ikut campur pada pengolahan limbah tersebut yaitu....
A. Bakteri Thuringiensis
B. Bakteri Metanobacterium
C. Bakteri Lactobacillus bulgaricus
D. Bakteri Arthrobacter
E. Bakteri Pseudomonas sp

Jawaban : E

Selasa, 09 Februari 2010

Soal Transportasi Pada Hewan dan Manusia







1. Belalang memiliki sistem aliran darah terbuka yang alatnya terdiri dari…
A. Jantung dan trakea
B. Jantung pembuluh dan trakea
C. Trakea-aorta-jantung pembuluh
D. Jantung pembuluh dan aorta
E. Jantung pembuluh-aorta



2. Perhatikan gambar peredaran darah dibawah ini.

Pembuluh darah yang kaya oksigen ditunjukkan oleh nomor…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

3. Amati macam-macam sel darah dibawah ini.

Sel limfosit ditunjukkan oleh nomor…..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5


4. Jika terjadi penyumbatan pada yang berlebel x maka akan terjadi kelainan yang disebut…



Gambar jantung
A. Anemia
B. Trombus
C. Varieses
D. Arterisklerosis
E. Arteriosklerosis

5. Sel darah yang dapat menghasilkan antibody adalah…..
A. Leukosit
B. Trombosit
C. Eritrosit
D. Monosit
E. Limposit

6. Gambar skema peredaran darah pada manusia. Pembuluh arteri yang kaya akan CO2 dan pembuluh darah vena yang kaya akan O2 secara berurutan adalah…
A. 3 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 1
E. 4 dan 1

7. Sel darah putih yang dapat menghasilkan antibody adalah…
A. Monosit
B. Basofil
C. Netrofil
D. Limfosit
E. Eosinofil

8. Jenis leukosit yang plasmanya berbintik kebiruan dan berfungsi sebagai fagosit adalah….
A. Netrofil
B. Eusinofil
C. Basofil
D. Monofit
E. Limfosit

9. Embolus dan thrombus adalah penyakit jantung yang terjadi pada bagian…
A. Arteri
B. Vena
C. Bilik kanan
D. Bilik kiri
E. Nadi tajuk

10. Orang yang menderita AIDS akan mudah terinfeksi oleh mikroba potogen karena…
A. Berkurang limfosit B secara dratis
B. Berkurang limfosit T secara dratis
C. Meningkatnya limfosit B secara dratis
D. Meningkatnya limfosit T secara dratis
E. Berkurangnya makrofag secara dratis

11. Pada penderita AIDS, kekebalan tubuh sangat menurun sebab yang terserang virus adalah….
A. Limfosit
B. Basofil
C. Eosinofil
D. Monosit
E. Nentrofil

12. Yang membedakan peredaran darah terbuka dan tertutup adalah, pada peredaran darah terbuka….
A. Darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah
B. Darah beredar tidak melalui jantung
C. Tidak mempunyai arteri dan vena
D. Peredaran darah selalu dalam pembuluh
E. Hanya mempunyai jantung dan vena

13. Bagan sistem peredaran darah pada manusia. Berdasarkan bagan di samping bagian pembuluh yang membawa O2 dan CO2 adalah…
A. 1 dan 2
B. 4 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1 dan 5

HIPERAKTIVITAS

Hiperaktivitas adalah salah satu aspek dari Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau yang dikenal dengan istilah Attention Deficit with/without Hyperactivity Disorder (ADD/HD). GPPH mencakup gangguan pada tiga aspek, yaitu sulit memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Apabila gangguan hanya terjadi pada aspek yang pertama, maka dinamakan Gangguan Pemusatan Perhatian (ADD), sedangkan bila ketiga aspek terkena imbas gangguan barulah disebut GPPH (ADHD).


Anak-anak yang sulit memusatkan perhatian biasanya menampilkan ciri-ciri, seperti ceroboh, sulit berkonsentrasi, seperti tidak mendengarkan bila diajak bicara, gagal menyelesaikan tugas, sulit mengatur aktivitas, menghindari tugas yang memerlukan pemikiran, kehilangan barang-barang, perhatian mudah teralih, dan pelupa.


Sedangkan, ciri-ciri dari hiperaktivitas adalah terus-menerus bergerak, memainkan jari atau kaki saat duduk, sulit duduk diam dalam waktu yang lama, berlarian atau memanjat secara berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi, atau berbicara berlebihan. Sementara itu, impulsivitas ditampilkan dalam perilaku yang langsung menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan, sulit menunggu giliran dan senang menginterupsi atau mengganggu orang lain.


Bukan penyakit


Sydney Walker III, Direktur Institut Neuropsikiatris California Selatan, dalam bukunya Hyperactivity Hoax, menyatakan bahwa kesalahan mendasar dalam penanganan GPPH adalah memandangnya sebagai suatu diagnosa. GPPH bukanlah suatu penyakit, melainkan sekumpulan gejala yang dapat disebabkan oleh beragam penyakit dan gangguan.


Ambillah contoh, pusing. Pusing bukanlah penyakit tetapi suatu gejala. Pusing bisa merupakan gejala influenza. Juga bisa disebabkan terlambat makan, tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Atau, bahkan bisa merupakan gejala tumor otak. Memberikan satu obat yang sama untuk semua gejala pusing, jelas tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan dapat memperburuk kondisi pasien.


Demikian pula halnya dengan GPPH. Tidaklah tepat bila memberikan obat atau pendekatan yang sama kepada semua anak yang mengalami GPPH, tanpa memahami terlebih dahulu penyakit atau gangguan yang melatarbelakanginya.


Faktor penyebab


GPPH dapat muncul sebagai efek dari adanya infeksi bakteri, cacingan, keracunan logam dan zat berbahaya (Pb, CO, Hg), gangguan metabolisme, gangguan endoktrin, diabetes, dan gangguan pada otak. Dengan mengatasi penyakit atau gangguan yang melatarbelakanginya, maka hiperaktivitas pun dapat tertanggulangi.


Penyakit keturunan seperti Turner syndrome, sickle-cell anemia, fragileX, dan Marfan syndrome juga dapat menimbulkan GPPH. Itulah sebabnya mengapa GPPH juga dapat ditemukan dalam garis darah keluarga turun-temurun. Dalam kasus seperti ini, GPPH dapat dikurangi dengan menghindari hal-hal yang menjadi keterbatasan mereka.
Selain itu, masalah dalam integrasi sensorik serta gangguan persepsi dapat melatarbelakangi timbulnya GPPH. Terkait dengan masalah ini diperlukan terapi khusus yang terfokus pada kekurangan tiap individu.


GPPH juga dapat bersumber pada gaya hidup yang tidak sehat. Konsumsi minuman berkafein (kopi, teh, coklat, cola, dan lain-lain) yang berlebihan, pola makan dengan gizi tak seimbang, serta kuantitas dan kualitas tidur yang kurang memadai disebut-sebut sebagai faktor yang turut menyumbang munculnya masalah ini.


Terkadang GPPH hanyalah dampak dari pola kehidupan yang kurang disiplin. Tanpa kedisiplinan yang konsisten, akhirnya mereka tumbuh menjadi anak-anak yang malas, sembrono, sulit mengendalikan diri, dan mematuhi peraturan. Untuk menanganinya diperlukan modifikasi perilaku dan kesediaan orangtua untuk mengubah pola asuh mereka. Dalam hal ini, psikolog memegang peranan yang penting untuk merancang program modifikasi perilaku dan memotivasi orangtua dalam menciptakan pola asuh yang lebih tepat.


Stimulan


Sebagian besar anak-anak yang mengalami GPPH mendapat perawatan medis berupa obat-obatan stimulan. Stimulan dipercaya dapat meningkatkan produksi dopamine dan norepinephrine, yaitu neurotransmiter otak yang penting untuk kemampuan memusatkan perhatian dan mengontrol perilaku. Ritalin dengan kandungan methylphenidate adalah salah satu stimulan yang paling banyak diresepkan.


Sementara mengonsumsi stimulan, anak akan mengikuti terapi dan modifikasi perilaku. Setelah terapi dan modifikasi perilaku membuahkan hasil, dosis stimulan akan dikurangi secara bertahap sampai akhirnya lepas obat sama sekali. Demikian pendekatan yang paling banyak digunakan selama ini. C Keith Conners PhD membuktikan efektivitas pendekatan ini melalui penelitiannya yang disponsori oleh Institut Kesehatan Mental Nasional Amerika (NIMH).

Di sisi lain, banyak juga pihak yang menentang pendekatan ini. Salah satunya adalah gerakan Alternative Mental Health di Amerika. Mereka memandang stimulan lebih banyak mendatangkan kerugian daripada manfaat. Para pakar yang bergabung dalam gerakan ini dengan giat melakukan penelitian tentang peranan nutrisi, diet, dan herbal untuk mengatasi GPPH. Hasil penelitian mereka dapat dipantau melalui situs http://www.alternativementalhealth.com/.

Alasan yang lebih masuk akal dikemukakan oleh Sydney Walker III yang juga menentang penggunaan stimulan. Sydney mengingatkan, bahwa GPPH adalah sekumpulan gejala yang dilatarbelakangi beragam penyakit dan gangguan, sehingga tidaklah tepat menyamaratakan penanganannya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa belum ada penelitian tentang efek jangka panjang stimulan. Penelitian Conners yang dianggap terhebat sekalipun hanya berlangsung dalam waktu 14 bulan.

Bahkan, Sydney mulai melihat kecenderungan anak-anak yang mengonsumsi stimulan tertentu lebih mudah menjadi pecandu narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) di usia dewasa. Selain struktur biokimia-nya yang mirip dengan kokain, konsumsi stimulan membuat anak-anak terbiasa mencari jalan keluar yang instan. Kurt Cobain-penyanyi grup Rock Nirvana yang tewas bunuh diri-diangkat oleh Sydney sebagai contoh anak hiperaktif yang mendapatkan penanganan yang salah. Ia terjerat narkoba sampai akhir hayatnya.

Penanganan

Apa pun bentuk penanganan yang Anda pilih, dengan atau tanpa obat, hal utama yang perlu diperhatikan adalah menerima dan memahami kondisi anak. Orangtua dan pendidik perlu memahami bahwa tingkah laku si anak yang tidak pada tempatnya didasari oleh keterbatasan dan gangguan yang ia alami.

Bukan berarti orangtua dan pendidik lantas mengabaikan kedisiplinan, melainkan anak dibantu untuk memenuhi peraturan. Misalnya, agar anak dapat menyelesaikan tugas pada waktunya, bagilah tugas ke dalam beberapa bagian kecil (beberapa nomor), tetapkan pula batas waktunya dengan jelas. Usahakan agar ruang belajar bebas dari gangguan, seperti suara, pernak-pernik maupun orang-orang yang hilir mudik. Menempatkan anak di barisan paling depan dan memberikan tepukan lembut juga dapat membantunya untuk memusatkan perhatian.

Berbagai tips praktis di atas, tentu saja tidak akan bermanfaat, apabila penyebab dasarnya belum teridentifikasi. Untuk itu diperlukan kerja sama tim yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, psikolog, psikiater, guru dan orangtua dalam proses identifikasi. Sesudah masalah teridentifikasi dengan jelas, program penanganan dapat dirancang dengan akurat.

Pada beberapa kasus, anak-anak dengan gangguan ini membutuhkan terapi, seperti terapi remedial, terapi integrasi sensori, maupun terapi lain yang sesuai dengan kebutuhannya. Pusat-pusat terapi semacam ini telah banyak berdiri, meskipun terbatas di kota-kota besar di Indonesia.


Ketekunan, konsistensi, kerja sama dan sikap mau mengubah diri sangatlah dituntut dari pihak orangtua dan pendidik. Dengan kasih sayang yang tulus, telah banyak orangtua dan pendidik yang berhasil membantu anak-anaknya mengatasi masalah mereka. Jadi, hiperaktivitas bukanlah masalah tanpa jalan keluar.